abiquinsa: Mei 2013

Mutiara Hikmah Nasihat Abu Bakar Ash-Shiddiq (Khutbah Jum'at)


MUTIARA HIKMAH NASIHAT ABU BAKAR ASH-SHIDDIQ
(Khutbah Jum'at) 


Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Pada kesempatan yang mulia ini, marilah kita bersama-sama menguatkan hati dan bertekad meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, karena sesungguhnya hanya taqwalah yang dapat menghantarkan kita menuju ridha-Nya. Bagaimana makhluk seperti kita ini masih menyombongkan diri, padahal sebenarnya kita ini makhluk yang sangat kecil bila dibandingkan dengan kemahabesaran Allah. Kita ini makhluk yang sangat lemah bila dibandingkan dengan kemahakuasaan Allah. Dan kita ini makhluk yang sangat hina bila dibandingkan dengan kemahamuliaan Allah.
Marilah kita bersyukur kepada Allah SWT menjadikan waktu sebagai ruang bagi manusia untuk menanam berbagai kebaikan sebagai bekal di hari mendatang. Maka apabila waktu terus berganti, itu pertanda semakin menipis kesempatan diri menikmati indahnya dunia. Haruslah segera kita ingat, bahwa yang kekal adalah hari akhirat. Hari keadilan yang membahagiakan bagi mereka yang telah mempersiapkan diri dan menyedihkan bagi mereka yang lupa diri. Download File (Ms. Word)

Cerita Hikmah Maha Guru dan Seorang Sufi


CERITA HIKMAH MAHA GURU DAN SEORANG SUFI

Dikisahkan Syekh Abu Dairy adalah seorang ulama' terkenal, beliau menguasai puluhan kitab bahkan ratusan kitab, santrinya banyak mencapai ribuan, dan beliau dikenal sbg Maha Guru, suatu saat Syekh Abu Dairy mengalami kegundahan hati, akhirnya beliau sholat malam utk minta petunjuk pd Allah bagaimana utk mengatasi kegundahan hati ini, maka Allah memberi isyaroh lewat mimpi, Syekh Abu Dairy bertemu dg malaikat dan malaikat itu memberi petunjuk "Carilah Adi Sufi, kegundahanmu akan hilang saat engkau bertemu dengannya". Keesokan harinya saat Syekh Abu Dairy bangun, maka dia menyuruh salah seorang santrinya untuk mencari Adi Sufi. Dan santrinya setelah mencari beberapa hari akhirnya dpt informasi tentang Adi Sufi, dia tinggal di rumah yg amat sederhana, dinding2nya dari bambu dan lantainya tanah.

Santri tadi langsung bilang, ada seorang yg namanya Adi Sufi tapi dia itu orang miskin yg kelihatannya bodoh, kenapa Syekh Abu Dairy ingin menemui dia? sang Syekh Abu menjawab "sudahlah, skrg antarkan aku ke rumah Adi Sufi tsb". Setelah menempuh perjalanan maka sampailah Syekh Abu Dairy dan seorang santrinya ke rumah Adi Sufi yg sederhana tsb.

Cerita Hikmah "Merujuklah Ulama"



CERITA HIKMAH "MERUJUKLAH ULAMA"

Inilah kisah kiai kampung, kebetulan kiai kampung ini menjadi imam musholla dan sekaligus pengurus ranting NU di desanya. Suatu ketika didatangi seorang tamu, mengaku santri liberal, karena lulusan pesantren modern dan pernah mengenyam pendidikan di Timur Tengah.

Tamu itu begitu PD (Percaya Diri), karena merasa mendapat legitimasi akademik, plus telah belajar Islam di tempatasalnya. Sedang yang dihadapi hanya kiai kampung, yang lulusan pesantren salaf. Tentu saja, tujuan utama tamu itu mendatangi kiai untuk mengajak debat dan berdiskusi seputar persoalan keagamaan kiai.

Santri liberal ini langsung menyerang sang kiai: "Sudahlah Kiai, tinggalkan kitab-kitab kuning (turats) itu, karena itu hanya karangan ulama kok. Kembali saja kepada al-Qur'an dan hadits," ujar santri itu dengan nada menantang.

Jari Telunjuk Saat Shalat


JARI TELUNJUK SAAT SHALAT

Kapan waktu yang tepat mengangkat jari telunjuk saat shalat?

Pernah suatu ketika saya jumpai orang shalat ketika dalam tasyahhud, dia mengangkat jari telunjuknya persis bersamaan pada awal bacaan tahiyat (Attahiyyatul.... dst) , persis ketika baru saja duduk tasyahhud, atau mungkin dia sudah mengangkat jari telunjuk sebelum membaca tahiyyat.

Sebenarnya kapan waktu yang tepat untuk mengangkat jari telunjuk ketika shalat? Berikut ini akan dijelaskan:

Butir-Butir Aqidah Ahlussunnah Wal Jama'ah



BUTIR-BUTIR AQIDAH AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH

Belakangan ini banyak golongan yang mengaku/ mengklaim sebagai Islam Ahlussunnah wal Jama'ah, bahkan ada sebagian orang yang sangat ngotot mengklaim dirinya sebagai Ahlussunnah wal jamaa'ah akan tetapi tidak faham seperti apa Ahlussunnah wal jama'ah itu sesungguhnya. Sebagian bahkan tidak sadar bahwa keyakinan dan amalannya bertentangan dengan i'tiqod Ahlussunnah wal Jama'ah. Tidak jarang ketidak fahaman akan Ahlussunnah wal Jama'ah ini lantas menimbulkan polemik yang semata2 disebabkan ketidak fahaman orang tersebut akan apa dan bagaimana Islam Ahlussunnah wal Jama'ah tersebut sebenarnya.

Lantas seperti apa sih ajaran Ahlussunnah wal jama'ah itu sebenarnya?

Qunut di Shalat Subuh



QUNUT DI SHALAT SUBUH

Masalah Qunut pada sholat shubuh termasuk persoalan-persoalan fiqih cabang yang tidak sepatutnya menjadikan kaum muslim terpecah belah dan saling bermusuhan karenanya. Dalam menjelaskan masalah ini, para ahli fiqih berbeda pendapat tentangnya.

Para ulama madzhab Syafi’i dan madzhab Maliki Sunnah. Sementara, para ulama madzhab Hanafi dan Madzhab Hambali berpendapat tidak ada qunut pada shalat subuh.

Imam Nawawi berkata, “Ketahuilah bahwa qunut pada shalat subuh itu disyariatkan menurut madzhab kami. Hukumnya sunnah muakkad, karena hadis yang diriwayatkan oleh Annas bin Malik Ra:

Sejarah Sekte Wahabi



SEJARAH SEKTE WAHABI

Sejarah berdirinya Wahabi sesuai dengan asal usul dan sejarah perkembangannya semaksimal mungkin berdasarkan berbagai sumber dan rujukan kitab-kitab yang dapat dipertanggung-jawabkan, diantaranya, Fitnatul Wahabiyah karya Sayyid Ahmad Zaini Dahlan, I’tirofatul Jasus AI-Injizy pengakuan Mr. Hempher, Daulah Utsmaniyah dan Khulashatul Kalam karya Sayyid Ahmad Zaini Dahlan, dan lain-lain.

Nama Aliran Wahabi ini diambil dari nama pendirinya, Muhammad bin Abdul Wahab (lahir di Najed tahun 1111 H / 1699 M). Asal mulanya dia adalah seorang pedagang yang sering berpindah dari satu negara ke negara lain dan diantara negara yang pernah disinggahi adalah Baghdad, Iran, India dan Syam. Kemudian pada tahun 1125 H / 1713 M, dia terpengaruh oleh seorang orientalis Inggris bernama Mr. Hempher yang bekerja sebagai mata-mata Inggris di Timur Tengah. Sejak itulah dia menjadi alat bagi Inggris untuk menyebarkan ajaran barunya. Inggris memang telah berhasil mendirikan sekte-sekte bahkan agama baru di tengah umat Islam seperti Ahmadiyah dan Baha’i. Bahkan Muhammad bin Abdul Wahab ini juga termasuk dalam target program kerja kaum kolonial dengan alirannya Wahabi.

Tanya Jawab KH. Bisri Mustofa


TANYA JAWAB KH. BISRI MUSTOFA

1. Pengantar
2. Betulkah pintu ijtihad sudah tertutup?
3. Mengapa kitab madzhab Syafi’i menyebut ijma’ dan qiyas sebagai landasan hukum?
4. Mengaku taqlid kepada Imam Syafi’i, padahal hanya tahu Sulam, Safinah, Fathul Qorib dan Fathul Mu’in?
5. Adzan Jum’at dua kali tidak mengubah sunah Rasul?
6. Apakah beduk termasuk sunah?
7. Sunahkah tambahan Sayyidina dalam solawat?
8. Tarawih di zaman Umar bin Khattab menjadi dua puluh rakaat, bagaimanakah itu?
9. Bagaimana hukumnya tahlil?
10. Semua bid’ah sesat, mengapa ada bid’ah hasanah dan bid’ah sayyiah?
11. Islam tidak mengenal selamatan, mengapa tidak diberantas?
12. Mengapa orang yang memegang atau membawa Al-Qur’an harus berwudlu dahulu?
13. Bagaimana hukumnya talqin mayit, setelah mayit selesai dikubur?
14. Sebaiknya sholat hari raya dilaksanakan di masjid atau lapangan?
15. Apakah sah dan tidak bid’ah untuk mengucapkan niat shalat padahal mestinya niat dengan hati?
16. Bagaimana hukumnya baca manaqib?

Bukti Imam Syafi'i Beraqidah Aswaja



BUKTI IMAM SYAFI’I BERAQIDAH ASWAJA

Tak henti-hentinya kelompok minoritas ini (wahhaby salafy) memanipulasi ucapan-ucapan para imam Ahlus sunnah wal jama’ah, demi menguatkan ajaran menyimpang yang mereka bawa, mereka berani memutar balikkan fakta dari yang sebenarnya, membuat ucapan palsu dan dusta atas nama para imam Ahlus sunnah waljama'ah.

Tak luput dari perbuatan kotor mereka, Imam Syafi’i pun menjadi sasaran TALBIS mereka. Mereka (wahhaby salafy) mengatakan bahwa Imam Syafi’i saja berkeyakinan bahwa Allah itu berada di atas Arsy di dalam langitnya, berikut dalil palsu mereka :

Hukum Melafalkan Sayyidina


HUKUM LAFADZ SAYYIDINA

Kata-kata “sayyidina” atau ”tuan” atau “yang mulia” seringkali digunakan oleh kaum muslimin, baik ketika shalat maupun di luar shalat. Hal itu termasuk amalan yang sangat utama, karena merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Syeikh Ibrahim bin Muhammad al-Bajuri menyatakan:

الأوْلَى ذِكْرُالسَّيِّادَةِ لِأنَّ اْلأَفْضَلَ سُلُوْكُ اْلأَدَ بِ

“Yang lebih utama adalah mengucapkan sayyidina (sebelum nama Nabi SAW), karena hal yang lebih utama bersopan santun (kepada Beliau).” (Hasyisyah al-Bajuri, juz I, hal 156).

Metode Meraih Kebahagiaan dalam Psikologi Sufistik


METODE MERAIH KEBAHAGIAAN DALAM PSIKOLOGI SUFISTIK
Oleh: Rofi’udin, S.Th.I, M.Pd.I

A.    Metodologi Psikologi Islam
Psikologi Islam memiliki kedudukan yang sama dengan disiplin ilmu keislaman yang lain, seperti sosiologi Islam, ekonomi Islam, dan sebagainya. Penggunaan kata “Islam” di sini memiliki arti corak, cara pandang, pola pikir, paradigma, atau aliran-aliran tersendiri yang berbeda dengan psikologi kontemporer pada umumnya. Psikologi Islam tidak hanya menekankan perilaku kejiwaan, melainkan juga hakikat jiwa sesungguhnya. Sebagai satu organisasi permanen, jiwa manusia bersifat potensial yang aktualisasinya dalam bentuk perilaku sangat tergantung pada ikhtiarnya.