abiquinsa: November 2012

Amtsal al-Qur'an dalam Pengembangan Metode Dakwah



AMTSAL AL-QUR’AN DALAM
PENGEMBANGAN METODE DAKWAH

Oleh :
Rofi’udin, S.Th.I, M.Pd.I

Al-Qur’an memberikan banyak petunjuk tentang metode-metode dakwah. Metode-metode tersebut telah terbukti berhasil dalam menyampaikan pesan dakwah sehingga kaum yang tadinya ingkar berbondong-bondong masuk dalam pelukan Islam. Hal tersebut didasari oleh kemampuan retorika al-Qur’an yang mampu memahami kondisi psikologis mad’u (obyek dakwah) sehingga mampu menggugah kesadaran fitrah manusia dan menuntunnya ke dalam pemahaman yang lurus.
Salah satu metode yang dipakai dalam al-Quran adalah apa yang disebut dengan Amtsal al-Qur'an, yaitu uslub al-Qur’an dengan narasi-narasi komparasi yang menekankan pada pemahaman personal emotional. Dengan cara itu, al-Qur’an hendak mengajak manusia kembali pada kesadaran fitrah, berpikir logis, bertindak etis, dan berpenampilan estetis. Al-Qur’an tidak bersikap arogan dan otoriter dalam pendekatan dakwahnya. Model-model pendekatan persuasif dan egaliter yang digunakan al-Qur’an telah melahirkan simpati yang luas, bahkan dapat melumpuhkan logika orang-orang ingkar yang keras kepala.
Di sinilah persoalan Amtsal al-Qur'an menjadi penting untuk dikaji, terutama bila dikaitkan dengan pengembangan metode dakwah kontemporer. Masyarakat yang semakin cerdas dan rasional perlu didekati dengan metodologi dakwah yang khusus. Demikian juga masyarakat yang masih awam dan membutuhkan pendekatan tradisional memiliki strategi, pendekatan, metode, teknik, maupun taktik yang khusus pula.